Minggu, 13 Desember 2015

PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANTUL




Disusun Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen pengampu: Primasari Wahyuni, M. Pd.




Disusun oleh:

Fitriani

NPM : 13133100006




 

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia, rahmat, dan hidayah-Nya yang telah memberikan kemudahan dan kemapuan kepada penulis untuk menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Bantul”.

Keberhasilan penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membimbing, membantu dan membagikan ilmunya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih memiliki banyak kekurangan baik dari penulisan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu segala saran maupun kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak khususnya dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia sangat penulis harapkan.

Akhirnya penulis berharap karya ilmiah ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kita semua.














Bantul, 30 Juli 2013

Penulis



Fitriani


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... .. i

KATA PENGANTAR................................................................................................... .. ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................. .. iii


BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................ .. 1

  1. LATAR BELAKANG.......................................................................................... 1
  2. RUMUSAN MASALAH..................................................................................... 2
  3. TUJUAN............................................................................................................. .. 2
  4. MANFAAT........................................................................................................... 2


BAB II.KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN....................................................... .. 3

  1. KAJIAN TEORI................................................................................................ .. 3
  2. PEMBAHASAN................................................................................................ .. 5


BAB III.PENUTUP....................................................................................................... .. 12

  1. KESIMPULAN.................................................................................................. .. 12
  2. SARAN.............................................................................................................. .. 12


DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 14


BAB I PENDAHULUAN
  1. LATAR BELAKANG
    Kabupaten Bantul merupakan salah satu  dari lima daerah kabupaten/kota di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki luas wilayah 506,85 km2. Wilayah Kabupaten Bantul terdiri dari daerah daratan yang terletak pada bagian tengah dan daerah perbukitan terletak pada bagian timur dan barat, serta kawasan pantai terletak di sebelah selatan. Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul, di sebelah utara berbatasan dengan Kota Yogyakarta dan Kabuaten Sleman, di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo, dan di sebelah selatan berbaasan dengan Samudra Hindia. Kabupaten Bantul memiliki 17 Kecamatan dan 28 Desa.
    Perekonomian di Kabupaten Bantul tergolong pesat pertumbuhannya. Lebih dari 18 persen dari masyarakatnya  mengandalkan industri kecil rumahan sebagai mata pencahariannya. Produk yang dihasilkan oleh jenis industri semacam itu adalah cendera mata. Terdapat sejumlah sentra cendera mata seperti gerabah di Kasongan, barang kulit di Manding, topeng kayu di Pendowoharjo, dan Kerajinan bambu di Muntuk. Ada pula industri kerajinan batik di Imogiri dan Srandakan, perak dan imitasi di Banguntapan, keris di Girirejo, serta kerajinan serat gelas (fibre glass) di Karangjambe, Banguntapan. Selain itu ada pula kerajinan tatah sungging (pahatan tatah wayang) yang sudah menjadi industri kecil unggulan.
    Sektor industri memang bukanlah satu-satunya sumber perekonomian daerah ini. Masih ada sumber lain yang tak kalah potensial, yakni sektor pariwisata. Obyek wisata yang terkenal di daerah ini antara lain Pantai Parangtritis dan pemakaman raja-raja Mataram di Imogiri. Ada pula Pantai Samas dan Pandan Simo yang merupakan tempat bertapa Pangeran Mangkubumi.
    Sektor pertanian juga masih menjadi andalan utama pemasukan daerah ini. Sebagian besar penduduknya mengandalkan hidup dari sektor pertanian. Selain padi, tanaman palawija juga tumbuh subur di daerah ini. Tanaman seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedelai dan kacang tanah mampu menghasilkan ribuan ton tiap tahunnya.Tanaman kelapa yang menjadi bahan baku utama makanan khas daerah ini. Kabupaten Ini juga memiliki 2 Kawasan Industri yaitu Pengembangan Kawasan Industri Piyungan dan Pabrik Pupuk Organik..
  2. RUMUSAN MASALAH
  1. Apa yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantul?
  2. Bagaimana peran Pemerintah Kabupaten Bantul dalam meningkatkan perekonomian?
  3. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantul?
  1. TUJUAN
  1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantul.
  2. Untuk mengetahi peran pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantul.
  3. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam mingkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupataen Bantul.
  1. MANFAAT
    Masyarakat bisa menentukan langkah yang harus dilakukan untuk meningkatkan perekonomiannya sehingga perekonomian di Kabupaten Bantul menjadi maju.
BAB II KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN
  1. KAJIAN TEORI
Pengertian pertumbuhan ekonomi harus dibedakan dengan pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi hanyalah merupakan salah satu aspek saja dari pembangunan ekonomi yang lebih menekankan pada peningkatan output agregat khususnya output agregat per kapita.Menurut Boediono : Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita yang terus-menerus dalam jangka panjang.
Teori pertumbuhan ekonomi dapat dibagi menjadi 2 :
  1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
  1. Frederich list (1789- 1846)
Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi menurut frederich listber adalah tingkat-tingkat yang dikenal dengan sebutan Stuffen theorien (teori tangga). Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi dibagi  4 sebagai berikut :
  1. Masa berburu dan mengembara
     Pada masa ini manusia belum memenuhi kebutuhan hidupnya sangat mengantungkan diri pada pemberian alam dan untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri.
  2. Masa berternak dan bertanam
    Pada masa ini manusia sudah mulai berpikir untuk hidup menetap. Sehingga mereka bermata pencaharian bertanam
  3. Masa Bertani dan kerajinan
    Pada masa ini manusia sudah hidup menetap sambil memelihara tanaman yang mereka tanam kerajinan hanya mengajar usaha sampingan.
  4. Masa kerajinan, Industri, dan perdagangan.
    Pada masa ini kerajinan bukan sebagai usaha sampingan melainkan sebagai kebutuhan untuk di jual ke pasar, sehingga industri berkembang dari industri kerajinan menjadi industri besar.
  1. Karu Bucher (1847-1930)
Tahap Perekonomian dapat dibagi menjadi 4
  1. Rumah tangga tertutup
  2. Rumah tangga kota
  3. Rumah tangga bangsa
  4. Rumah tangga dunia
  1. Werner sombart (1863-1947)
  1. Prakapitalisme (Varkapitalisme)
  2. Zaman kapitalis madya (buruh kapitalisme)
  3. Zaman kapitalai Raya (Hachkapitalismus)
  4. Zaman kapitalis akhir (spetkapitalismus)
  1. Walt Whitmen Rosfow (1916 - 1979)
  1. Masyakart tradisional (Teh Traditional Society)
  2. Persyaratan untuk lepas landas (Precondition for take off)
  3. Lepas landas cake off)
  4. Perekonomian yang matang / dewasa (Matarty of economic)
  5. Masa ekonomi konsumsi tinggi (high mass consumption)
  1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik dan NeoklasiK
Teori pertumbuhan ekonomi klasik
  1. Teori pertumbuhan menurut Adam Smith
An Inquiry into the nature and causes of the wealth of the nation, teorinya yang dibuat dengan teori the invisible hands(teori tangan-tangan gaib).
Pertumbuhan ekonomi ditandai oleh dua faktor yang saling berkaitan :
  1. Pertumbuhan penduduk
  2. Pertumbuhan output total
    Pertumbuhan output yang akan dicapai dipengaruhi oleh 3 komponen berikut ini.
  1. sumber-sumber alam
  2. tenaga kerja (pertumbuhan penduduk
  3. jumlah persediaan
  1. David Ricardo dan T.R Malthus
Menurut David Ricardo faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar hingga menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah Pendapat Ricardo ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus, menyatakan bahwa makanan (hasil produksi) akan bertambah menurut deret hitung (satu, dua, dan seterusnya). Sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur (satu, dua, empat , delapan, enam belas, dan seterusnya) sehingga pada saat perekonomian akan berada pada taraf subisten atau kemandegan.
Teori pertumbuhan ekonomi Neoklasik
  1. Robert Sollow
Rober Sollow lahir pada tahun 1950 di Brookyn, ia seorang peraih nobel di bidang dibidang ilmu ekonomi pada tahun 1987. Robert Sollow menekankan perhatiannya pada pertumbuhan out put yang akan terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama. Yaitu modal dan tenaga kerja.
  1. Harrod dan Domar
RF. Harrod dan Evsey Domar tahun 1947 pertumbhan ekonomi menurut Harrod dan domar akan terjadi apabila ada peningkatan produktivitas modal (MEC) dan produktivitas tenaga kerja.
  1. Joseph Schumpeter
Menurut J. Schumpeter, pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh adanya proses inovasi-inovasi (penemuan-penemuan baru di bidang teknologi produksi) yang dilakukan oleh para pengusaha. Tanpa adanya inovasi, tidak ada pertumbuhan ekonomi.
  1. PEMBAHASAN
  1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
  1. Faktor Ekonomi
  1. Faktor Sumber Daya Manusia
    Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bantul juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan di Kabupaten Bantul tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan. Kompetensi yang dimaksud bisa berupa kompetensi berwirausaha dan mengembangkan berbagai macam produk yang nantinya akan menarik minat konsumen baik dalam negeri maupun luar negeri. Hal tersebut mampu menjadikan Kabupaten Bantul yang maju.
  2. Faktor Sumber Daya Alam
    Dalam dan bagi pertumbuhan ekonomi, tersedianya sumber daya alam secara melimpah merupakan hal yang penting. Suatu daerah yang kekurangan sumber alam tidak akan dapat membangun dengan cepat. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampuan sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam di kabupaten Bantul yang mendukung pertumbuhan ekonomi diantaranya adalah tanah yang subur untuk mendukung sektor pertanian, kekayaan pemandangan yang luar biasa di kawasan wisata pantai yang akan mendukung sektor pariwisata yang nantinya juga berimbas pertumbuhan ekonomi dan sejahterannya masyarakat Bantul.
  3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian. Disamping itu teknologi internet juga mendukung promosi Kabupaten Bantul secara online. Sehingga akan menambah terkenalnya Kabupaten Bantul di ranah Internasional yang nantinya akan menjadi media masyarakat untuk berinteraksi secara online.
  4. Modal
    Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
    Pinjaman lunak yang diberikan pemerintah maupun swasta sangat membantu dalam menambah semangat wiraswasta masyarakat Kabupaten Bantul sehingga pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat.
  1. Faktor Non Ekonomi
  1. Faktor sosial dan budaya
    Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya masyarakat Kabupaten Bantul yang telah terbukti dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras, kerja cerdas, jujur, pantang menyerah dan ulet. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, dan nrimo.
  1. Peran Pemerintah Kabupaten Bantul dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
    Disampaikan Bupati Bantul Sri Surya Widati dalam acara Musrenbang yaitu Pembangunan Perekonomian Di Kabupaten Bantul secara umum menunjukkan perkembangan yang positif. pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 mampu tumbuh 5,46%, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 5,34%.
    Pemerintah Kabupaten Bantul telah menetapkan beberapa agenda yang akan dilaksanakan guna mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantul, diantaranya adalah :
    1. Pengentasan kemiskinan dan penanganan desa tertinggal pengentasan kemiskinan dan penganan desa tertinggal difokuskan pada validasi data KK miskin, pengurangan beban dan pemberdayaan KK miskin, pendampingan KK miskin dan pengembangan OVOP, penguatan kelembagaan serta pengarusutamaan gender dan anak menyongsong kabupaten Bantul ”Layak Anak”
    2. Pertanian dalam arti luas pembangunan di bidang pertanian difokuskan pada peningkatan produksi dan prodktivitas dalam upaya pengendalian alih fungsi lahan,  pengembangan teknologi budidaya pertanian , pengembangan Bantul Seed Center, perlindungan dan pemberdayaan petani, pengendalian hama terpadu, pengembangan desa mandiri pangan, peningkatan dan pemerataan akses sarana dan prasarana produksi, peningkatan kualitas dan kuantitas nelayan dan pembudidaya ikan serta integrasi perikanan laut dengan pariwisata dan industri kecil dalam rangka mendukung kebijakan DIY mewujudkan pendekatan among tani ke dagang layar, perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan (Lppb), dan peningkatan jangkauan dan pemerataan jaringan irigasi.
    3. Industri kecil dan koperasi prioritas pembangunan di bidang industri kecil dan koperasi difokuskan pada peningkatan akses modal, bahan baku, promosi, dan teknologi bagi IKM, UMKM Dan Koperasi, peningkatan kualitas kelembagaan koperasi, serta peningkatan iklim investasi.
    4. Perdagangan dan pasar tradisional prioritas pembangunan di bidang perdagangan dan pasar tradisional ditetapkan dengan fokus pada pengembangan infrastruktur perdagangan, peningkatan kapasitas IPTEK dan perluasan pasar, peningkatan manajemen dan mutu pasar serta peningkatan manajemen pengelolaan modal usaha (penanganan rentenir).
    5. Pariwisata prioritas pembangunan bidang pariwisata difokuskan pada peningkatan kunjungan dan lama tinggal wisatawan, peningkatan kemitraan dan investasi kepariwisataan serta peningkatan jumlah desa wisata, desa budaya, peristiwa budaya, penghargaan budaya dan kelompok kesenian.
    6. Infrastruktur, penataan ruang dan permukiman prioritas pembangunan infrastruktur, penataan ruang, dan permukiman ditetapkan dengan fokus pada peningkatan pelayanan infrastruktur permukiman, peningkatan infrastruktur kawasan strategis, penyediaan fasilitas umum, peningkatan infrastruktur perhubungan, transportasi dan listrik, serta pengembangan pantai selatan dalam rangka mendukung konsep keistimewaan DIY yaitu pantai selatan sebagai halaman muka DIY.
Salah satu misi Kabupaten Bantul di bidang perekonomian yang harus dicapai yaitu:
Meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi,pemertaan pendapatan berbasis pengembangan ekonomi lokal, dan pemberdayaan masyarakat yang responsif gender, memiliki tujuan sebagai berikut:
      1. Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkesinambungan;
      2. Meningkatkan mutu konsumsi pangan dan ketersediaan pangan
      3. Meningkatkan kualitas perlindungan terhadap petani, peran serta petani, dan pengembangan program usaha tani
      4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendukung ekonomi
      5. Meningkatkan pemberdayaan industri kecil, koperasi, dan perdagangan;
      6. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan kebudayaan dan pariwisata;
      7. Meningkatkan pengembangan kawasan strategis;
      8. Meningkatkan motivasi dan etos masyarakat berwirausaha, penciptaan peluang kerja,pelatihan keterampilan, serta perlindungan dan pengawasan tenaga kerja;
      9. Memantapkan program pengarusutamaan gender dan perlindungan anak;
      10. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat baik pada tingkat komunitas (desa), keluarga dan individu
Disampaikan Bupati Bantul Sri Surya Widati dalam acara Musrenbang yaitu Pembangunan Perekonomian Di Kabupaten Bantul secara umum menunjukkan perkembangan yang positif. pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 Mampu Tumbuh 5,46%, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 5,34%.
  1. Partisipasi Masyarakat dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bantul.
    Masyarakat merupakan salah satu faktor pertumbuhan ekonomi yaitu sumber daya manusia. Masyarakat mempunyai peran penting dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Tanpa adanya masyarakat, sumber daya sumber daya yang ada tidak dapat dijalankan atau sama saja tidak memiliki arti. Oleh karena itu partisipasi masyarakat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi.
    Dalam rangka mewujudkan kabupaten Bantul yang sejahtera dan memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi masyarakat berperan aktif dengan cara antara lain sebagai berikut :
  1. Meningkatkan produktivitas dan kinerjanya.
  2. Menjaga stabilitas perekonomian.
  3. Terus berinovasi untuk menciptakan produk-produk yang banyak diminati baik didaam negeri maupun luar negeri
  4. Mengolah sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya
  5. Menciptakan lapangan pekerjaan untuk mencapai masyarakat yang sejahtera
  6. Tetap menjaga kualitas produk yang dihasikan.
  7. Terus berfikir aktif dan kreatif
  8. Mengambil kesempatan dalam setiap peluang usaha yang ada.
BAB III PENUTUP
  1. SIMPULAN
    Pembangunan ekonomi tidak akan lepas dari pertumbuhan ekonomi, karena suatu pemangunan ekonomi pasti akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi akan memperlancar proses pembangunan ekonomi.
    Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan menghitungkan adanya pertumbuhan pendududan disertai dengan adanya perubahan dasar dalam struktur ekonomi suatu daerah dan pemerataan pendapatan penduduk suatu daerah.
    Pembangunan ekonomi dipengaruhi adanya beragam aktifitas ekonomi yang dilakukan oleh berbagai masyarakat dan peran serta pemerintah. Berbagai factor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi diantaranya sumber daya manusia, sumber daya modal, ilmu pengetahuan dan teknologi, sumber daya alam serta factor social budaya yang ada.
    Sumber daya alam sangat mempengaruhi pertumbuhan industry suatu daerah dalam hal penyediaan bahan baku industri. Sumber daya manusia melalui keahliannya berwirausaha sangatlah dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam menjadikan produk yang mempunyai nilai guna yang tinggi sehingga harga yang ditawarkan juga akan tinggi sehingga menambah kesejahteraan manusia itu sendiri. Sumber daya modal sangatlah penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas.
    Inilah peran serta masyarakat dalam pembangunan ekonomi. Hasil yang didapat dari kegiatan masyarakat lebih kurangnya pasti akan memberikan peningkatan pertumbuhan ekonomi, lalu munculah suatu rencana pemerintah untuk menjalankan upaya peningkatan pembangunan ekonomi tersebut.
  2. SARAN
Pemerintah perlu mendukung sepenuhnya segala hal yang dilakukan masyarakat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Karena pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan ukuran maju mundurnya suatu daerah. Sumber daya alam yang ada di Kabupaten Bantul dinilai banyak memberikan kontribusi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tinggal bagaimana sumber daya manusia yang masih perlu bimbingan untuk menumbuhkan semangat wirausaha dan mengambil kesempatan pada setiap peluang yang ada.
Peran masyarakat dalam menumbuhkan semangat wirausaha dinilai masih kurang di Kabupaten Bantul. Pengembangan Desa Wisata di Kabupaten Bantul belum disadari sepenuhnya oleh masyarakat. Budaya masyarakat Kabupaten Bantul yang pantang menyerah dan ulet sebenarnya sangat mendukung untuk berwirausaha. Namun masyarakat sebagian masih mempunyai budaya nrimo, saktekane, dan sak entuk e menjadikan kendala untuk terus maju.
DAFTAR PUSTAKA
Bannock, Graham, R. E. Baxter dan Evan Davis. 2004. A Dictionary of Economics. Inggris: Penguin Books Ltd
Mohon mencantumkan di daftar pustaka apabila mengambil sebagian atau seluruh dari isi makalah. Terimakasih